Senin, 12 Desember 2011

Manajeman Sumber Daya Manusia (SDM)

I.               Tinjauan Umum Manajemen SDM

1. Pengertian Manajemen SDM

Masalah SDM mendapatkan perhatian besar dari para pengusaha.Hal ini disebabkan perkembangan ekonomi global yang menuntut kinerja dan produktivitas dari SDM.Oleh Karena itu, banyak perusahaan yang tidak lagi menganggap enteng masalah-masalah yang berkaitan dengan SDM. Perusahaan tidak lagi dapat berbuat semena-mena terhadap para karyawannya,karena mereka sadar bahwa perlakuan yang demikian pada akhirnya akan membawa dampak tidak baik pada perusahaan. Pada dasarnya karyawanlah yang mengelola dan menentukan keberhasilan perusahaan. Akan tetapi jika para karyawan tidak diperlalukan dengan rasa adil dan manusiawi,mereka akan kehilangan gairah kerja pada akhirnya akan menurunkan semangat dan produktivitas kerjanya. Senada dengan apa yang dikatakan oleh Dorothy M. Stewart, “Pada dasarnya tantangan-tantangan,peluang-peluang dan juga kekecewaan-kekecewaan dalam pembentukan dan pengelolaan perusahaan sering bersumber dari masalah-masalah yang berhubungan dengan orang-orang dan masalah yang muncul dari dalam diri mereka, sebaliknya masalah yang berkaitan dangan orang-orang sering bersumber dari keyakinan manajemen yang menganggap bahwa semua orang pada hakikatnya adalah sama dan mereka dapat diperlakukan secara identik” (Dorothy M. Stewart,1993,hal. 201).Manajemen SDM merupakan segala daya upaya untuk mengatur dan mengelola SDM secara efisien agar tujuan perusahaan dapat terwujud.



2. Fungsi-fungsi manajemen SDM

Seorang manajemen perusahaan adalah seorang manajer yang harus menjalankan berbagai fungsi dasar manajeman. Fungsi manajemen dan operasional yaitu (Heidjrachman Ranupandojo, Suad Husnan, 1990, hal. 5).

a. Fungsi-fungsi manajemen :



1. Perencanaan

Setiap manajer pastilah menyadari arti pentingnya perencanaan. Karenanya perlu mencurahkan sebagian besar waktu untuk fungsi perencanaan ini.



2. Pengorganisasian

Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh para karyawan, maka manajer personalia haruslah membentuk organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan,personalia,dan faktor-faktor fisik.



3. Pengarahan

Jika telah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana tersebut, maka sudah selayaknya kalau fungsi selanjutnya adalah melaksanakan pekerjaan tersebut. Fungsi ini mengusahakan agar karyawan mau bekerja sama secara aktif.









4. Pengawasan

Setelah fungsi-fungsi personalia dilaksanakan, dilanjutkan dengan fungsi pengawasan yaitu mengamati dan membandingkan pelaksanaan dangan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan,atau kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.



b. Fungsi-fungsi operasional manajemen SDM terdiri dari :



1. Pengadaan

Fungsi opersional manajemen personalia yang pertama adalah memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.



2. Pengembangan

Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan lewat latihan (training), yang diperlukan untuk menjalankan tugas dengan baik.



3. Kompensasi

Kompensasi berfungsi untuk penghargaan yang adil dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.



4. Integrasi

Setelah memperoleh karyawan,mengembangkan mereka dan memberikan kompensasi yang wajar,kemudian adanya integrasi ini menyangkut penyesuaiankeinginan dari para individu dengan keinginan organisasi dengan masyarakat.



5. Pemeliharaan

Fungsi ini mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.



6. Pemutusan hubungan kerja

Fungsi ini untuk memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat.



II. Pengembangan SDM



1. Pengertian Pengembangan SDM

Pengembangan merupakan factor penting dalam meningkatkan efisiensi suatu perusahaan. Agar memperoleh gambaran lebih lanjut tentang pengembangan SDM, maka terlebih dahulu mengerti arti dari pada pengembangan SDM itu sendiri.

♦ Pengertian pengembangan menurut T. Hani Handoko (1998, hal 104) adalah kegiatan yang mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kenanpuan sikap, dan sifat-sifat kepribadian.

♦ pengertia pengembangan menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1989,hal 77) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.

Dari dua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pengembangan tersebut lebih ditujukan bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan dating.







2. Arti penting Pengembangan SDM

Dalam rangka menghadapi perkembangan dibidang ketenagakerjaan dan SDM. Pengembangan mempunyai arti sangat penting guna menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik itu perubahan teknologi, kebijakan perusahaan dan lain-lainnya. Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1989, hal. 72) menekankan bahwa masalah-masalah baru, prosedur-prosedur baru, pengetahuan dan jabatan baru selalu timbul dalam organisasi yang dinamis dan merupakan kebutuhan manajemen dalam memberikan instruksi pada karyawannya.



3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan SDM

Tujuan perusahaan akan dapat tercapai dengan baik. Apabila para karyawan dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efisien. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawannya, suatu organisasi harus selalu berusaha menjalankan berbagai usaha pengembangan karyawannya. Tujuan dari pengembangan karyawan suatu organisasi adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan (Heidjrachman,1988).



4. Metode Pengembangan Karyawan

Pada dasarnya terdapat 2 metode pengembangan karyawan,yaitu :



a. Metode on the job training

Metode on the job training meliputi semua upaya melatih karyawan ditempat kerja yang sesungguhnya.



b. Metode off the job training

Metode off the job training dilaksanakan pada lokasi yang terpisah. Program ini memberikan karyawandengan keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja regular mereka. Kursus-kursus, workshop, seminar, dan simulasi computer adalah contoh khas dari program off job training.

















Sumber : Buku Metodologi Penelitian Ekonomi

Penerbit: Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar