Kamis, 27 Desember 2012

Kepulauan Seribu Untuk Jakarta Baru


2001-2012, Kepulauan Seribuan Untuk Jakarta Baru

Ibarat manusia, usia 22 tahun adalah waktu untuk belajar, membenahi diri, dan mulai siap berlari. Seperti itulah Kabupaten Administrasi kepulauan seribu, wilayah kabupaten  satu-satunya diprovinsi DKI Jakarta ini. Diusia yang beranjak remaja, kepulauan seribu telah siap dan  memantapkan diri untuk menjadi bagian obsesi Gubernur DKI Jakarta JOKO WIDODO menjadikan  Jakarta yang baru. Wilayah yang bergeografis kepulauan ini terentang dari pantai utara Jakarta hingga 1000 mil laut kearah utara. Luas wilayahnya mencapai 11,81 kilometer persegi, dengan taburan pulau-pulau kecil yang jumlahnya mencapai 110 pulau, dimana berdasarkan undang-undang 34 tahun 1999 tentang pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, kepulauan seribu terbagi dalam dua kecamatan, yaitu kecamatan seribu utara dan kepulauan seribu selatan. Untuk memacu pengembangan, wilayah kepulauan seribu ditetapkan menjadi 4 zona. Meliputi 78 pulau, dengan komposisi inti seluas 4.449 hektar, zona perlindungan seluas 26,598hektar, zona wisata seluas 59,634 hektar dan zona permukiman seluas 17,121 hektar. Pulau-pulau yang ada dibagi menjadi berbagai fungsi yakni 11 pulau untuk permukiman, 45 pulau wisata, 17 pulau cagar alam, 3 pulau cagar budaya, 26 pulau PHU penghijauan dan 4 pulau PHB pemerintahan khusus.

Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk kepulauan seribu secara relative terus meningkat. Pada tahun 2001 saat status pemerintahannya menjadi kabupaten jumlah penduduknya sekitar 19 ribu jiwa. Saat ini, penduduknya sekitar 24 ribu jiwa dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,5 persen. Pertumbuhan penduduk cukup pesat saat ini mengakibatkan rata-rata kepadatan meningkat. Sebelumnya dapat menampung 1.583 jiwa per 1 kilometer persegi, kini mencapai 2.302 jiwa meter per 1 kilometer persegi. Sejatinya, potensi sumberdaya alam kepulauan seribu melimpah. Selama sepuluh tahun terakhir, produksi rata-rata ikan konsumsi mencapai 400 ton pertahun, adapun untuk ikan hias mencapai 500ribu ekor per tahun. Sedangkan sumberdaya mineral yang dihasilkan meliputi minyak bumi dan gas mencapai 4 juta barel per tahun. Namun begitu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepulauan seribu hingga saat ini masih terbilang minim. Sejak menjadi kabupaten, perubahan terjadi disejumlah bidang. Seperti bidang pendidikan, dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Bila ditahun 2001 melek huruf penduduk baru mencapai 69,7 persen, ditahun 2012 ini telah mencapai 99 persen penduduk kepulauan seribu telah melek huruf. Ini terbukti, program prndidikan di 17 sekolah tingkat dasar, 9 sekolah tingkat pertama dan 3 sekolah tingkat menengah barjalan baik.

Begitu pun bidang kesehatan, saat ini fasilitas yang dimiliki mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduknya. Penunjang kesehatan di kepulauan seribu kini telah berdiri 1 RSUD, 2 Puskesmas Kecamatan, 6 Puskesmas Kelurahan, 1 Rumah Bersalin, 2 Pos Kesehatan dan 19 Posyandu. Bahkan, sejak menjadi kabupaten 2 unit ambulance siap merujuk pasien ke RS di daratan Jakarta selama 24jam. Pembangunan segala bidang yang dilaksanakan dikepulauan seribu tak lepas dari perhatian lebih yang diberikan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk masyarakat kepulauan seribu. Meski diakui, permasalahan dan kendala masih ada dan dihadapi. Hal itu, kini mulai berangsur-angsur terminimalis dengan komitmen tinggi membangun Kepulauan Seribu. Titik balik pembangunan yang nyata dan dapat dinikmati masyarakat adalah program listrik 24 jam yang sebentar lagi akan merata disebelas pulau pemukiman. Tak kalah penting adalah tersedianya saran transportasi yang mulai membaik dan memadai bagi masyarakat Kepulauan Seribu. Bahkan, untuk melengkapi aksebilitas masyarakat, Pengprov DKI Jakarta menggelontor puluhan miliar untuk membangun dermaga khusus Kepulauan Seribu di Muara Angke, Jakarta Utara. Yang menggembirakan, di 11 tahun kabupaten ini, Kepulauan Seribu telah menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat diminati. Ditaksir angka 1 juta wisatawan local dan internasional datang dan menikmati panorama dan eksotika alam bahari yang mulai mempesona mata dunia.


Sumber : Koran Warta Kota; Jum’at, 28 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar