Senin, 12 Desember 2011

Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".

A.     Konsep Pemasaran

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
Orientasi pada Konsumen
Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
Kepuasan Konsumen

B.     Tujuan Pemasaran

Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
3. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.


Sumber : Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo.

Manajemen Risiko

Manajemen risiko


       Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi

a) Risiko Operasional.

b) Risiko Hazard.

c) Risiko Finansial.

d) Risiko Strategik.

Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).

Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.



A. Sejarah
        Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi. Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).

Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan. Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.

Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di dunia.

Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard.



B. Pengertian Resiko
      Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.

Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).

Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.



C. Katagori Resiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :

risiko spekulatif, dan

risiko murni.

Risiko spekulatif

        Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.

Risiko murni

          Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).

Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.



Sumber : dari Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Akuntansi Sektor Publik



Akuntansi Sektor Publik


1. Sejarah Akuntansi Sektor Publik

Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial di dalam masyarakat. Kekuatan sosial masyarakat, yang umumnya berbentuk pemerintahan – organisasi sektor publik ini, dapat diklasifikasikan dalam:
a) Semangat kapitalisasi (Capitalistic Spirit).
b) Peristiwa politik dan ekonomi (Economic and Politic Event).
c) Inovasi teknologi (Technology Inovation).

2. Aspek Filosofi Sektor Publik
Pendekatan filosofi yang ada di sektor publik ialah customer approach, market concept, individualism and self reliance, purchaser/provider split, contarct culture, performace orientation, kompensasi dan kondisi yang fleksibel. Pilihan-pilihan akan filosofi tersebut akan menyebabkan perbedaan di dalam kebijakan publik. Salah satu contoh adalah perubahan dari masa orde baru kepada masa reformasi saat ini, dari sentralisasi kepada desentralisasi, sosial ke mendekati pasar dan birokrasi ke lebih penghargaan konsumen.

3. Definisi Akuntansi Sektor Publik
Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana masyarakat dapat diartikan sebagai: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat”. Dari definisi diatas perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat - bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi -organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Di Indonesia, akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”.

4. Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa nasionalisasi perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya ‘politisasi’ atau campur tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan ‘sapi perah’ oleh para birokrat. Sehingga sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan Umum Telekomunikasi (1989).



Sumber : wikipedia.org/wiki/Akuntansi_Sektor_Publik

Penelitian Bidang Manajemen Keuangan


Penelitian Bidang Manajemen Keuangan

A.    Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan suatu perusahaan tidak dapat dilepaskan dari peran serta investor dalam berinvestasi. Dengan berinvestasi investor saham bermaksud untuk meningkatkan kesejahteraannya. Peningkatan kesejahteraan ini tercermin dalam return yang diterima investor, yaitu: 1) Dividen, laba yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham, 2) Capital again, yaitu kelebihan dari nilai jual saham atas nilai beli saham.
Dalam mengambil keputusan investasi, investor melihat tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut dari pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dinilai dengan price to book value (PBV) yang dihasilkan oleh perusahaan. PBV merupakan hasil bagi antara harga pasar per lembar dengan nilai buku per lembar saham. Sedangkan ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva. Total aktiva adalah jumlah aktiva lancar investasi jangka panjang, aktia tetap dan aktiva lain-lain (Zaki Baridwan, 1992,20).
Pasar modal banyak ditemui di Negara-negara karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitasnya untuk memudahkan dana dari lender atau pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada barrower atau pihak yang memerlukan dana. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan mereka. Inventasi pasar modal memiliki kekhususan walaupun pada dasarnya sama dengan investasi dibidang lain. Inventasi dipasar modal disamping memerlukan modal (dana) juga diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri dalam menganalisis efek atau surat berharga yang mana akan membeli saham, menahan dan menjualnya.
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyerahan atau pemilikan individu maupun investasi dalam suatu perusahaan. Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku dan nilai pasar. Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emite. Niai pasar adalah nilai saham dipasar saham yang merupakan nilai sebenarnya dari saham. Nilai saham tidak hanya mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan tetapi juga informasi yang bisa diperoleh dari analisis fundamental tentang perusahaan dan perekonomian, sehingga harga selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang harga saham. Perkembangan harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan tersebut sesuai penilaian para pemodal dan harga saham mencerminkan kemakmuran perusahaan bagi perusahaan public (Husnan, 1993,38).
Pertumbuhan perusahaan dapat diketahui dengan menggunakan nilai buku dan nilai dasar. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan investment opportunity set (IOS) atau set kesempatan investasi masa datang. Nilai pasar dibagi dengan nilai buku adalah merupakan pengukur pertumbuhan perusahaan sehingga akan diketahui bahwa perusahaan yang bertumbuh mempunyai rasio lebih besar dari nilai satu yang berarti pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan tersebut lebih besar dari nilai bukunya. (jogiyanto, 2003,79).



Beberapa daya tarik pasar modal adalah pertama pasar modal diharapkan bisa menjadi alternative menghimpun dana selain daripada sector perbankan, kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko, melakukan diversifikasi investasi, membentuk fortofolio, yaitu gabungan dari berbagai investasi, sesuai dengan risiko yang tersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. (husnan, 1998, 4, 5)
Teori pertumbuhan perusahaan menurut Tandelilin (2001, 224) menjelaskan bahwa ada lima tahap teori pertumbuhan perusahaan, yaitu tahap permulaan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan (mature), tahap stabil dan tahap penurunan. Dengan demikian jika dihubungkan dengan return perusahaan masih kecil. Selanjutnya tahap pertumbuhan, pertumbuhan perusahaan sudah mulai tampak dan bahkan mengalami posisi yang tinggi di sebabkan dengan kenaikan return perusahaan semakin meningkat karena produk yang dihasilkan sudah banyak dikenal oleh masyarakat, banyaknya permintaan dan persaingan belum begitu ketat. Tahap kedewasaan, pertumbuhan perusahaan mulai menurun karena banyaknya pesaing yang mulai masuk dan permintaan yang sudah relative stabil. Dengan demikian return yang dihasilkan kadang tinngi dan kadang menurun bahkan kondisi perusahaan banyak mengalami penurunan dan menuju tingkat keuntungan yang normal. Tahap stabil, tahap ini mungkin tahap yang paling panjang dalam pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan akan cenderung sama dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan demikian return yang dihasilkan akan cenderung stabil karena berkolerasi dengan kondisi ekonomi. Terakhir tahap penurunan, dimana pada tahap ini tingkat pertumbuhan perusahaan semakin menurun karena semakin banyaknya persaingan industry  sehingga return yang dihasilkan juga menurun bahkan negative. Oleh karena itu pada tahap ini ada perusahaan yang mulai keluar dari industry dan mulai melakukan diversifikasi ke produk lain yang lebih menguntungkan. Teori-teori ini sangat cocok untuk mengetahui hubungan pertumbuhan dengan return perusahaan.
Untuk melihat ukuran perusahaan, para investor melihat dari besar kecilnya perusahaan. Alasan investor memilih perusahaan besar disebabkan karena biasanya perusaha besar memiliki manajemen yang baik dan kinerja perusahaan yang baik. Dengan alas an tersebut investor mengharapkan keuntungan yang tinggi. Investor memiliki perusahaan kecil dengan alasan karena biasanya operasional perusahaan kecil dapat terdeteksi oleh investor. Dengan demikian investor dapat mengamati secara langsung perkembangan keuntungan/return pada perusahaan kecil.
Dengan berdasarkan latar belakang tersebut peneliti berkeinginan untuk mengadakan penilitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Hubungan Ukuran dan Pertumbuhan perusahaan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”.

B.     Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya hubungan ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

C.     Manfaat Penelitian

1.      Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambik keputusan berinvestasi.
2.      Bagi Penulis
Penelitian ini digunakan sebagai bahan kajian untuk konfirmasi antara teori dan praktik mengenai ukuran dan pertumbuhan perusahaan yang mempunyai hubungan dengan return saham.
3.      Bagi Perusahaan
Menjadi bahan masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk memaksimalkan return saham perusahaan.


Sumber : Buku Metodologi Penelitian Ekonomi
Penerbit: Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM.

Tugas Pengantar Bisnis Minggu ke 10

Nama : Octa Indria
            Linda Fatmawati.A
            Lia Septyana.M
            Prastika Arianti.D
            Agnestasia
NPM : 25211423
Kelas : 1EB21

TUGAS MINGGU 10
1.SEBUT & JELASKAN METODE PENDEKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
2.UNTUK APA  ORGANISASI  MEMBUAT  RANCANGAN KOMPENSASI  BAGI   
   KARYAWANNYA
3.APA  PERBEDAAN ANALISIS  BEBAN KERJA  & ANALISIS  TENAGA  KERJA
4.APA YG  AKAN DILAKUKAN  KARYAWAN  JIKA  TERJADI KETIDAK 
   SEPAKATAN DENGAN  PERUSAHAAN TEMPAT MEREKA BEKERJA
5.SEBUTKAN  HUBUNGAN YG MENGATUR  ANTARA  TENAGA KERJA    
   DENGAN MANAJER  SUATU PERUSAHAAN   
Jawab :
 1. Metode Pendekatan Sumber Daya Manusia yaitu:
a.       Pendekatan sumber daya manusia
Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia.Dengan memperhatikan Martabat dan kepentingan manusia tidak diabaikan di dalamnya
b.      Pendekatan manajerial
Analisis prestasi pekerja serta kehidupan kerja para karyawan tergantung pada atasan.
c.       Pendekatan system
Personalia(HRD) merupakan subsistem dari sistem organisasi atau perusahaan, perlu dievaluasi dengan kriteria besarnya kontribusi yang dibuat dalam suatu perusahaan.
d.      Pendekatan Proaktif
Dapat meningkatkan kontribusi kepada karyawan, manajer dan organisasi perusahaan melalui antisipasi pada masalah yang akan timbul.
2. Tujuan Organisasi membuat rancangan kompensasi bagi karyawannya:
A.    Agar mempunyai karyawan yang cakap dalam suatu perusahaan.
B.     Untuk Memotivasi karyawan agar giat dalam bekerja.
C.     Agar para karyawan memiliki loyalitas terhadap perusahaan.
3. Perbedaan Analisis  Beban Kerja & Analisis  Tenaga  Kerja
Jawab:
Analisis beban kerja meliputi perkiraan penjualan, menyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan untuk membuat satu unit barang.
Analisis tenaga kerja menhitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode kerja.

4. Yang akan dilakukan  karyawan jika terjadi ketidaksepakatan kerja dalam suatu perusahaan:
A.    Demo
B.     Pemboikotan
C.      Mogok kerja
D.     Pindah kerja
5.  Hubungan yang mengatur antara tenaga kerja dengan manajer suatu perusahaan yaitu:

A.      Closed shop agreement.
B.      Union shop agreement.
C.     Open shop agreement.

Tugas Pengantar Bisnis Minggu ke 9

Nama : Octa Indria
            Linda Fatmawati.A
            Lia Septyana.M
            Prastika Arianti.D
            Agnestasia
NPM : 25211423
Kelas : 1EB21


TUGAS MINGGU 9
1.MANAJEMEN KEUANGAN ADALAH ?
   SEBUTKAN KEPUTUSAN MANAJER KEUANGAN ITU  APA SAJA,
   SERTA KEGIATAN SEORANG MANAJER KEUANGAN BERKAITAN DENGAN 
   ERAT DENGAN?
2.APA YG DIMAKSUD  DENGAN  KAPITAL BUDGETING DAN SEBUTKAN  
   METODE  PERHITUNGANNYA !
3.BERIKAN ALASAN MENGAPA MANAJER  KEUANGAN MENCARI  DANA !


Jawaban :

1.Manajemen keuangan adalah segala kegiatan manajemen yang berkaitan dengan aktifitas mencari dana dengan biaya seefisien mungkin dan aktifitas menggunakan dana seefektif mungkin.

Keputusan Manajer Keuangan yang berkaitan dengan kegiatannya  :
Keputusan Pembelanjaan (Financing).
Keputusan Pembiayaan (Investasi).
Kebijakan Deviden (Deviden Policy).

2.Kapital Budgeting adalah penggunaan dana atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka panjang).

Metode Perhitungannya :
a)      Metode payback period
b)      Metode discounted payback period
c)       Metode net present value
d)      Metode profitability index
e)      Metode internal rate of return
f)       Modified internal rate of return

 

3.a) untuk biaya operasional
   b) untuk produktifitas
   c) untuk investasi perusahaan
   d) untuk membiayai kegiatan perusahaan yaitu Investasi
   e) karena membayar deviden kepada pemegang saham

Tugas Pengantar Bisnis Minggu ke 8

Nama : Octa Indria
            Linda Fatmawati.A
            Lia Septyana.M
            Prastika Arianti.D
            Agenstasia
NPM : 25211423
Kelas : 1EB21


TUGAS  MINGGU 8.
  1. APA YG DIMAKSUD NILAI WAKTU UANG
  2. APA ARTI BUNGA JIKA SESEORANG MENABUNG SEJUMLAH DANA DI BANK
  3. APA YG DIMAKSUD NILAI WAKTU UANG YANG AKAN DATANG /FUTURE  VALUE
  4. BUATLAH SOAL UNTUK MENGAPLIKASI KAN SOAL NO.3 DENGAN SUATU KASUS
  5. APA  ARTI NILAI  TUNAI  ANUITAS & BIASA DIGUNAKAN  UNTUK USAHA DI  BIDANG  APA   
                                                             
Jawab:
1.      Nilai waktu uang adalah jika kita mempunyai uang sebaiknya -bahkan seharusnya- diinvestasikan, sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya semakin lama semakin turun. Jadi kita tidak bisa memprediksikan nilai uang pada waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
2.      Arti bunga jika menabungkan sejumlah dana kita di bank adalah uang lebih yang kita dapat dari hasil menabung, semakin banyak kita menabung semakin besar bunga yang kita dapat/terima.
3.       Nilai yang akan datang  (Future Value = Compound Value = Nilai Majemuk), Yaitu nilai yang akan diterima dengan menjumlahkan modal awal periode dengan jumlah uang yang akan diterima selama periode tersebut.
4.      Contoh kasus
Po adalah modal awal,r adalah suku bunga nominal pertahun dan P(n) adalah jumlah akumulasi dana setelah n tahun. Hitunglah besarnya dana yang diperoleh setelah setahun.
5.      Anuitas adalah sejumlah pembayaran yang biasanya dilakukan secara teratur berdasarkan waktu,bisa dilakukan beberapa kali dalam setahun,bulanan,mingguan,atau harian.
Nilai uang tunai anuitas adalah suatu nilai pada akhir waktu dan nilai tunai pada faktor bunga pada suatu anuitas. Nilai uang yang akan di terima pada saat ini dan pada masa yang akan datang dalam masa tertentu.
Nilai tunai antuitas biasanya digunakan pada usaha :
a.       Perbankan
b.       Keuangan
c.       Asuransi

Tugas Pengantar Bisnis Minggu ke 7

Nama : Octa Indria
            Linda Fatmawati.A
            Lia Septyana.M
            Prastika Arianti.D
            Agnestasia
NPM : 25211423
Kelas : 1EB21

Tugas minggu ke-7
1.    Sebutkan faktor-faktor penunjang perkembangan manajemen produksi !
Jawab :            
Faktor-faktor penunjang perkembangan produksi yaitu :
a.       Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b.      Revolusi industri
c.       Perkembangan alat dan teknologi (termasuk teknologi)
d.      Perkembangan ilmu dan metode kerja

2.    Sebutkan arti produksi dan beri 5 contohnya !
Jawab :
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).
Dalam arti sempit, produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang dan komponen pennjang.
Contoh dari produksi :
a.       Produksi tas
b.      Produksi pakaian
c.       Produksi televisi
d.      Produksi makanan instan
e.       Produksi sabun

3.    Apa yang dimaksud dengan proses produksi terus menerus dan beri 5 contohnya !
Proses produksi terus menerus (continuous production) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Contoh dari proses produksi terus menerus meliputi :
a.       Industri gelas
b.      Industri kaca
c.       Industri air mineral
d.      Produksi makanan instant
e.       Produksi motor, mobil



4.    Sebut dan jelaskan 4 macam pengambilan keputusan !
4 macam pengambilan keputusan yaitu :
a.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan yang lain

5.    Sebutkan ruang lingkup manajemen produksi !
Ruang lingkup manajemen produksi yaitu :
a.       Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b.      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c.       Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d.      Perancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses
e.       Perancangan tugas
f.       Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas


Tugas Pengantar Bisnis Minggu ke 6

Nama :Octa Indria
            Linda Fatmawati.A
            Lia Septyana.M
            Prastika Arianti.D
            Agnestasia
NPM : 25211423
Kelas : 1EB21


TUGAS  MINGGU 6. 

1.      JELASKAN  PERBEDAAN PASAR  DENGAN  PEMASARAN
2.      BERIKAN CONTOH MASING-MASING 5 UNTUK :
*JENIS PASAR INDUSTRI
*PASAR PENJUAL
3.      APA  YG DIMAKSUD KONSEP  INTI  PEMASARAN
4.      SEBUT DAN JELASKAN  4 VARIABEL  BAURAN PROMOSI
5.      SEBUTKAN BEBERAPA ALTERNATIF  SISTEM  PEMASARAN

Jawab:
1.      Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa, sedangkan pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu.
2.      A. Contoh jenis pasar industri :
a. Industri ekstraktif
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan
b. Industri fasilitatif
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi
c. Industri kimia dasar
contoh
: industri semen, obat-obatan, kertas
d. . Industri kecil
Contoh
: industri roti, kompor minyak, makanan ringan
e. Industri mesin dan logam dasarContoh : industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil
B. Contoh pasar penjual :
a. Pasar Grosir (penjual eceran)
b. Indomart
c. Alfamart
d. Lottemart
e.Pasar tradisional dan modern

3.      Konsep inti pemasaran adalah dan keinginan pasar sasaran secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.
4.      Empat bauran promosi :
a) Produk (product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk     diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b)      Harga (price)
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan saingannya. Harga adalah satu-satunya alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.
c)      Tempat (place)
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
d)     Promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.
5.      Sistem pemasaran alternatif,diantaranya :
a. Internet
b. Brosur
c. Pemflet
d. Iklan (media massa)

Manajeman Sumber Daya Manusia (SDM)

I.               Tinjauan Umum Manajemen SDM

1. Pengertian Manajemen SDM

Masalah SDM mendapatkan perhatian besar dari para pengusaha.Hal ini disebabkan perkembangan ekonomi global yang menuntut kinerja dan produktivitas dari SDM.Oleh Karena itu, banyak perusahaan yang tidak lagi menganggap enteng masalah-masalah yang berkaitan dengan SDM. Perusahaan tidak lagi dapat berbuat semena-mena terhadap para karyawannya,karena mereka sadar bahwa perlakuan yang demikian pada akhirnya akan membawa dampak tidak baik pada perusahaan. Pada dasarnya karyawanlah yang mengelola dan menentukan keberhasilan perusahaan. Akan tetapi jika para karyawan tidak diperlalukan dengan rasa adil dan manusiawi,mereka akan kehilangan gairah kerja pada akhirnya akan menurunkan semangat dan produktivitas kerjanya. Senada dengan apa yang dikatakan oleh Dorothy M. Stewart, “Pada dasarnya tantangan-tantangan,peluang-peluang dan juga kekecewaan-kekecewaan dalam pembentukan dan pengelolaan perusahaan sering bersumber dari masalah-masalah yang berhubungan dengan orang-orang dan masalah yang muncul dari dalam diri mereka, sebaliknya masalah yang berkaitan dangan orang-orang sering bersumber dari keyakinan manajemen yang menganggap bahwa semua orang pada hakikatnya adalah sama dan mereka dapat diperlakukan secara identik” (Dorothy M. Stewart,1993,hal. 201).Manajemen SDM merupakan segala daya upaya untuk mengatur dan mengelola SDM secara efisien agar tujuan perusahaan dapat terwujud.



2. Fungsi-fungsi manajemen SDM

Seorang manajemen perusahaan adalah seorang manajer yang harus menjalankan berbagai fungsi dasar manajeman. Fungsi manajemen dan operasional yaitu (Heidjrachman Ranupandojo, Suad Husnan, 1990, hal. 5).

a. Fungsi-fungsi manajemen :



1. Perencanaan

Setiap manajer pastilah menyadari arti pentingnya perencanaan. Karenanya perlu mencurahkan sebagian besar waktu untuk fungsi perencanaan ini.



2. Pengorganisasian

Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh para karyawan, maka manajer personalia haruslah membentuk organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan,personalia,dan faktor-faktor fisik.



3. Pengarahan

Jika telah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana tersebut, maka sudah selayaknya kalau fungsi selanjutnya adalah melaksanakan pekerjaan tersebut. Fungsi ini mengusahakan agar karyawan mau bekerja sama secara aktif.









4. Pengawasan

Setelah fungsi-fungsi personalia dilaksanakan, dilanjutkan dengan fungsi pengawasan yaitu mengamati dan membandingkan pelaksanaan dangan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan,atau kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.



b. Fungsi-fungsi operasional manajemen SDM terdiri dari :



1. Pengadaan

Fungsi opersional manajemen personalia yang pertama adalah memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.



2. Pengembangan

Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan lewat latihan (training), yang diperlukan untuk menjalankan tugas dengan baik.



3. Kompensasi

Kompensasi berfungsi untuk penghargaan yang adil dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.



4. Integrasi

Setelah memperoleh karyawan,mengembangkan mereka dan memberikan kompensasi yang wajar,kemudian adanya integrasi ini menyangkut penyesuaiankeinginan dari para individu dengan keinginan organisasi dengan masyarakat.



5. Pemeliharaan

Fungsi ini mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.



6. Pemutusan hubungan kerja

Fungsi ini untuk memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat.



II. Pengembangan SDM



1. Pengertian Pengembangan SDM

Pengembangan merupakan factor penting dalam meningkatkan efisiensi suatu perusahaan. Agar memperoleh gambaran lebih lanjut tentang pengembangan SDM, maka terlebih dahulu mengerti arti dari pada pengembangan SDM itu sendiri.

♦ Pengertian pengembangan menurut T. Hani Handoko (1998, hal 104) adalah kegiatan yang mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kenanpuan sikap, dan sifat-sifat kepribadian.

♦ pengertia pengembangan menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1989,hal 77) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.

Dari dua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pengembangan tersebut lebih ditujukan bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan dating.







2. Arti penting Pengembangan SDM

Dalam rangka menghadapi perkembangan dibidang ketenagakerjaan dan SDM. Pengembangan mempunyai arti sangat penting guna menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik itu perubahan teknologi, kebijakan perusahaan dan lain-lainnya. Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1989, hal. 72) menekankan bahwa masalah-masalah baru, prosedur-prosedur baru, pengetahuan dan jabatan baru selalu timbul dalam organisasi yang dinamis dan merupakan kebutuhan manajemen dalam memberikan instruksi pada karyawannya.



3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan SDM

Tujuan perusahaan akan dapat tercapai dengan baik. Apabila para karyawan dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efisien. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawannya, suatu organisasi harus selalu berusaha menjalankan berbagai usaha pengembangan karyawannya. Tujuan dari pengembangan karyawan suatu organisasi adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan (Heidjrachman,1988).



4. Metode Pengembangan Karyawan

Pada dasarnya terdapat 2 metode pengembangan karyawan,yaitu :



a. Metode on the job training

Metode on the job training meliputi semua upaya melatih karyawan ditempat kerja yang sesungguhnya.



b. Metode off the job training

Metode off the job training dilaksanakan pada lokasi yang terpisah. Program ini memberikan karyawandengan keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja regular mereka. Kursus-kursus, workshop, seminar, dan simulasi computer adalah contoh khas dari program off job training.

















Sumber : Buku Metodologi Penelitian Ekonomi

Penerbit: Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM.